
Pengendara.com—Relasi kami, Bro Tofik dan Sis Tari menghadiri event offroad ini di Kota Dili, Timor Leste. Angkatan Bersenjata Timor Leste dikenal dengan nama F-FDTL (Falintil–Forca Devesa Timor Leste ), dibentuk pada 20 Agustus 1975.
Menurut Presidente Offroad Timor Leste Manuel Arauju, event offroad diselenggarakan untuk memeriahkan HUT ke-42 F-FDTL. “Ini event perdana, kami ingin lebih memperkenalkan offroad ke masyarakat, menyalurkan hobi offroader yang berada di kota ini dan juga untuk menarik wisatawan,” kata Manuel.

Manuel mengungkapkan, daerah Tibar merupakan hidden paradise, memiliki pesona wisata tersembunyi berupa panorama laut dan tiga danau, serta gereja indah di atas bukit A Sua Santidade O Papa Joao Paulo II.
Penyelenggara event offroad ini adalah Timorense Automotive Club (TAC) salah satu club Automotive di Timor Leste bekerja sama dengan Timor GAP dan MPRM (Ministerio do Petroleo e recursosminerais ) sebagai sponsor utama, dan para pendukung lainnya.

Terdapat 3 trek berbeda dalam satu arena berdasarkan kategori kelas yang diperlombakan yakni kelas UTV special diikuti oleh 6 UTV, Cam Am,1.000 – 1.600 cc, kelas 1.601-3.000 cc, dan kelas 3.001-4.600 cc serta 5.000 cc. Ketiga trek tersebut memiliki tantangan tersendiri.
Bro Tofik menceritakan, semua track memang menantang, butuh kesabaran dan keahlian para offroader untuk melaluinya, karena medan jalannya berpasir, beberapa gundukan tanah serta kubangan air dan angin yang lumayan kencang bertiup saat itu.

Debu-debu yang beterbangan juga membuat mata perih. Offroader harus menggunakan masker. Jadi, tidak hanya sebatas injak pedal gas saja.
Pertandingan ini semakin meriah dengan turunnya 2 offroader wanita yakni Ivanca Arauju dengan Can Am 1.000 cc dan Batchi Marcal dengan Pajero putih bermesin 2.800 cc Turbo Intercooler standard.

Tidak ketinggalan pula Navigator termuda Jacky Cham, yang baru berusia 11 tahun mendampingi ayahnya Amingcham dari Club A388 turut berlomba di kelas UTV special 1.100 cc.
Serunya sensasi offroad ini juga dirasakan dengan banyaknya penonton yang ingin melihat dari dekat sehingga panitia agak kewalahan untuk mengatur jarak dari batas arena. Ini wajar karena perlombaan ini baru ke-3 kalinya diadakan di daerah Timor Leste sehingga antusiasme warga masyarakat cukup tinggi untuk menyaksikannya.

Butuh kecermatan dan ketelitian saat melewati trek, kalau salah-salah bisa klontang. Itu terjadi pada Can Am 1.000 cc dengan driver Ivanca. Bagi penggemar tantangan offroad, event ini memberikan sensasi menarik dan memacu adrenalin. “Saya harus bercengkerama dengan jalanan yang curam, berlubang, hingga menembus genangan air lumpur,” kata Ivanca.