Array

Pengeremen Menjadi Penyebab Terjadinya Kecelakaan

Pengendara.com, Jakarta — Telat menginjak rem, Pengereman yang tidak penuh dan Tidak melakukan pengereman merupakan tiga hal penyebab terjadinya kecelakaan, hal ini merupakan topik dalam acara Safety Driving yang diadakan oleh PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI)yang diadakan saat berlangsungnya pameran GAIKINDO Indonesia Internasional Vehicles Expo (GIICOMVEC) 2020 yang bertempat di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta pada Sabtu (7/2).

Mengingat masalah pengereman selalu menjadi perhatian utama di industri kendaraan niaga DCVI melalui Divisi kendaraan komersial Daimler AG terus mengembangkan sistem keselamatan untuk produk kendaraan niaganya dengan accident-free driving menjadi ambisi utama.

Beberapa Fitur keselamatan terdepan yang menjadi unggulan kendaraan niaga Mercedes adalah Proximity Control Assist (PCA) yang dirancang khusus untuk digunakan di jalan raya dan memiliki fungsi untuk mempertahankan jarak antar kendaraan hingga lebih dari 200 meter, dan memiliki batas intervensi pengereman dengan daya pengereman hingga 30% yang diaktifkan melalui tombol cruise control.

Kemudian Attention Assist yang memiliki fungsi untuk memantau tingkat perhatian pengemudi berdasarkan pada perilaku pengemudi. Sistem ini bekerja berdasarkan Lane Keeping Assist yang diperluas dengan tambahan sensor disudut roda kemudi. Fitur ini memberikan peringatan kepada pengemudi apabila selama 15 menit pengemudi dianggap tidak memperhatikan jalan.

Lane Keeping Assist digunakan untuk transportasi jalar raya jarak jauh yang memperingatkan pengemudi jika kendaraan tampak keluar dari jalur sehingga dapat mengurangi risiko dan konsekuensi kecelakaan. Fitur ini memanfaatkan kamera digital yang secara permanen memonitor dan mendeteksi marka jalan, kemudian akan memancarkan peringatan audio kepada pengemudi jika kendaraan menyimpang dari marka jalan.

Sedangkan Active Brake Assist 4 (ABA 4) bertujuan untuk menghindari kecelakaan dengan kendaraan lain dan juga dapat melindungi pengguna jalan yang lebih rentan, terutama para pejalan kaki, dengan memperingatkan pengemudi secara visual dan akustik kemungkinan tabrakan dengan pejalan kaki dan secara otomatis memicu pengereman parsial.

Dengan fitur ini, pengemudi lebih memiliki kesempatan untuk mencegah tabrakan dengan menggunakan klakson peringatan, memulai pengereman maksimum atau untuk mengarahkan kemudi untuk menghindari kecelakaan.

Active Brake System 4 sudah mendapatkan beberapa peningkatan  jangkauan, kesigapan, dan kinerja dengan generasi radar terbaru, Penghindaran kecelakaan ideal memungkinkan hingga 80 km/jam, Setelah pengereman darurat, kendaraan ditahan pada posisi “hold brake,” Deteksi pejalan kaki hingga kecepatan 50 km/jam, Sementara Sideguard Assist berfungsi memberikan bantuan peringatan audio dan visual kepada pengemudi mengenai kondisi di sisi penumpang depan saat berbelok atau berganti jalur.

Mendeteksi hambatan yang diam atau bergerak, pejalan kaki dan pengendara sepeda, fitur ini menggunakan modul radar yang di pasang pada bingkai gandar di sisi penumpang depan, dan mencakup jarak hingga 2 meter di depan kabin dan 1 meter di luar ujung belakang kombinasi railer. Sisi penumpang dilengkapi radar pemantauan dengan jangkauan 3,75 meter. Sideguard Assist dapat aktif di rentang kecepatan 0 – 90 km/jam.

Anti-lock Braking System (ABS), Anti Slip Regulation (ASR), Electronic Stability Program (ESP) ABS (Anti-lock Braking System) berfungsi mengontrol rotasi roda pada saat pengereman mendadak sehingga roda tetap bisa dikemudikan. Sistem dikontrol secara elektronik, menggunakan sensor dan diatur melalui control unit.

ARS (Anti Slip Regulation) berfungsi pada saat menikung di permukaan jalan yang licin dan slip di salah satu roda penggerak, dan pengemudi menginjak pedal gas, roda pemintalan yang lebih cepat akan direm oleh system dan daya ditransfer ke roda non-slip.  Sedang Electronic Stability Program (ESP) berfungsi saat sudut belok kendaraan lebih kecil dari sudut belok kemudi.

Sistem akan mengerem di bagian dalam roda belakang sehingga sudut belok pada kendaraan sama dengan sudut belok roda kemudi. ESP juga berfungsi saat sudut belok kendaraan lebih besar dari sudut belok kemudi. Sistem akan mengerem di bagian luar roda depan sehingga sudut belok pada kendaraan sama dengan sudut belok roda kemudi.

Latest Posts