Pengendara.com—Mobil-mobil keluaran terbaru saat ini memang memiliki pilihan transmisi, yakni manual dan otomatis. Bahkan, bukan hanya itu, cara menggunakan transmisi otomatis pun bervariasi. Ada yang memindahkan gigi otomatisnya dengan tuas. Di mobil-mobil kategori premium dan ultra premium, ada yang memakai sistem paddle shift, hingga memutar knob, hingga ada yang dengan hanya memencet tombol untuk melakukan perpindahan gigi transmisi otomatis.
Semuanya hadir untuk meningkatkan kenyamanan berkendara. Dengan transmisi otomatis, penggunanya tidak akan mudah lelah, terutama ketika berkendara di jalan macet dan menempuh perjalanan jauh. Tinggal injak pedal gas dan rem, stop and go, mobil akan melaju tanpa kaki pegal-pegal menginjak pedal kopling.
Namun, ternyata penggunaan transmisi otomatis ini harus benar-benar dikuasai dengan baik. “Sebab reaksi mekanikal dan reaksi manusia hanya berlangsung dalam hitungan detik. Apalagi, ketika berkendara dalam kecepatan tertentu atau berada di situasi tertentu,” kata Safety Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Sevlyzar Manggabarani.
Penguasaan penggunaan transmisi otomatis yang baik dan benar tak hanya meningkatkan kenyamanan, namun juga keselamatan. Sebaliknya, bila teledor atau lalai dalam menggunakan transmisi otomatis, malah berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Sevly menjelaskan, saat mengendarai kendaraan bertransmisi otomatis di jalan bebas hambatan, sebaiknya berada dalam batas kecepatan antara 80 kilometer hingga paling tinggi 100 kilometer per jam. Sehingga bila terjadi hambatan atau rintangan dalam kecepatan tersebut, maka pengendara dapat mengantisipasinya dengan tenang.
“Pandangan mata ke depan tetap tenang, lihat spion di kiri dan kanan, juga belakang untuk memastikan apakah ada kendaraan lain di samping kiri dan kanan, juga di belakang. Selanjutnya, dengan tenang menurunkan tingkat kecepatan dengan menginjak pedal rem secara bertahap,” kata Sevly.
Berbeda dengan transmisi manual, tuas dan pedal kopling diinjak dan dipindahkan sehingga feeling dan refleks lebih maksimal dalam menurunkan kecepatan kendaraan.
Yang paling penting, dalam situasi seperti ini pengemudi tidak boleh panik. “Kalau panik di transmisi otomatis, malah bisa saja menginjak pedal gas yang membuat kecepatan mobil semakin bertambah atau menginjak pedal rem secara mendadak, yang dapat berpotensi kecelakaan,” kata Sevly.
Di kondisi lainnya, saat parkir, ketika mundur harus berhati-hati menginjak pedal gas dan rem. “Konsentrasi penuh. Injak pedal gas dan rem secara perlahan. Sebab, menginjak pedal gas terlalu dalam di transmisi otomatis saat parkir membuat kendaraan akan melaju tanpa kendali,” kata Sevly yang berpengalaman lebih dari 10 tahun sebagai instruktur keselamatan berkendara.
Berbeda dengan mobil mewah yang canggih memiliki auto pilot parking, yang secara otomatis dapat mencari posisi parkir tanpa menginjak pedal gas dan rem, bahkan mengendalikan kemudi.