Dhea Touring Borneo, Pengalaman yang Mengesankan, Nikmati Trek Kalimantan (Part 1)

0
302

Dhea bersama suami tercinta kembali menjalankan hobinya, touring. Kali ini perjalanannya ke pulau Kalimantan, Borneo sebagai pengalaman yang mengesankan dan menyenangkan. Ia berhasil melahap semua trek Kalimantan. Wow.

Pengendara.com-Siapa yang tidak mengenal perempuan yang satu ini yang hobi menggas motor dengan jarak yang tidak bisa ditentukan. Dina Zildea menunggangi Ducati Diavel V4 ke kota Borneo, sebuah tempat yang berlimpah destinasinya. Saat itu, Dhea demikian nama panggilannya ini tidak Solo Riding, tetapi ditemani oleh suami tercintanya, Feri Bagindas. Tidak lupa ia membawa bayinya dan susternya ikut serta1xbet Güncel Giriş

Dhea start dari tanggal 5 Desember 2024 dari Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Ia melakukan eksplor mengelilingi Banjarmasin. Selain memanaskan motor Ducati V4, Dhea berziarah ke pemakaman Sultan Suriansyah Raja 1. Begitu juga dengan kunjungannya ke Ratu. Dan juga Raja ke-3 serta ke-4.

“Tourng ke Kalimantan adalah sebuah kenangan yang tidak mungkin dilupakan. Perjalanan luar pulau Jawa bersama suamiku, bang Fey. Kami berdua mengendarai motor. Agar bebas dan mengekspresikan hobinya di atas roda dua,” kata Dhe kepada pengendara.com.

Ia menuturkan, usai berziarah, Dhea singgah di pasar terapung. Sebuah pasar yang menjadi ikon di kota ini. Diatas perahu dayungnya itu, Dhea berbelanja makanan kecil serta minuman yang disajikan oleh pedagang pasar tersebut.

“Asyik berbelanja di pasar terapung. Kami beli buah buahan seperti sirsak, kecapi, buah asam kandis, pisang. Makanan ringan yang kami bayar ke pedagang adalah kue apem, kue cincin, lopis. Dan sebagai penghilang dahaga kami pesan sirup, teh manis hangat. Para pedagang yang ramah dan ceria mereka memberikan pantun untuk saya, Pokoknya asyik berbelanja di pasar terapung deh,” katanya.

Touring dilanjutkan dengan menuju menara pandang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Taman Siring. Di sini pemadangan yang istimewa, dapat melihat perahu berjajar dan panorama sekelilingnya. Puas dengan pemandangan yang menakjubkan tersebut. Gas motor dilanjutkan, parkir di tugu Bekantan.

“Yang merupakan apresiasi untuk mendukung gerakan SAVE BEKANTAN. Yang kini sudah mulai punah kabarnya. Kadang bekantan masih sering terlihat dan berkeliaran di hutan pedalaman Kalimantan. Dan kami sarapan khas makanan kota Banjar. Menu yang dipesan adalah nasi kuning yang disandingkan dengan ikan Gabus (Haruan).

“Sembari mencicipi hidangan, kami diiringi live musik. Selanjutnya kami ke klenteng. Sepertinya belum afdol bila tidak singgah ke titik nol kiometer Banjarmasin. Berikutnya, kami berziarah ke Martapura, tempat Tuan Guru Sekumpul,” ucapnya.

Silaturahmi ke IMBI Kalsel

Sebagai seorang ladies biker, Dhea mengunjungi biker IMBI Kalsel. Tujuannya untuk bersiltaruhami, menjalin ikatan persaudaraan yang solid. Dhea dan suami ke IMBI Kalsel.

“Kami riding ke basecamp di Banjar Baru tepatnya kediaman Brother Hery Sandi. Sebelumnya ke tempat perseinggahan tersebut, kami dijemput oleh Bro Irfan, Donny dan Bro Umar,dan riding bersama” tuturnya.

Kenikmatan touring ini lanjut ke hari berikutnya. Start dari Banjar Baru menuju Kotabaru dengan melintasi jalan pintas, bypass Sabirin Noor. Dengan panjang perjalanan 359 kilometer. Sebuah perjalanan panjang yang mengasyikkan untuk bermain gas motor.

“Jalannya halus tetapi sepi. Di sini kami harus berhati-hati adanya sapi dan anjing yang berkeliaran. Kami bersyukur dapat melewatinya. Betapa indahnya dan mulusnya jalanan sepi dan kelak kelok naik turun, Ada juga terlihat jalanan yang masih dibangun. Intinya, touring saat ini adalah perjalanan yang semuanya dapat. Artinya, baik dari segi motorannya, religi, kuliner, sejarah dan kunjungan biker serta titik nol,” kata Dhea yang mempunyai semboyan, Panas adalah teman, Hujan adalah kawan. (bersambung part 2)