Kemenperin Prioritaskan 5 Sektor Manufaktur Dalam Implementasi Revolusi Industri

    General Manufacturing Seminari merupakan sebuah acara tahunan yang diadakan oleh MobilTM Lubricants Indonesia

    0
    391
    General Manufacturing Seminari merupakan sebuah acara tahunan yang diadakan oleh MobilTM Lubricants Indonesia,Foto dok/Pengendara.com.

    Pengendara.com—Berdasarkan Roadmap Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian telah menetapkan lima sektor manufaktur yang akan diprioritaskan pengembangannya pada tahap awal agar menjadi percontohan dalam implementasi revolusi industri generasi keempat di tanah air. Lima sektor tersebut, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia.

    Ini merupakan catat penting dari hasil General Manufacturing Seminar 2018, yang di selenggarakan oleh MobilTM Lubricants Indonesia di AYANA Midplaza Jakarta pada bulan Oktober 2018 lalu. Guna memfasilitasi pelaku industri, asosiasi dan para ahli di sektor manufaktur dalam membahas solusi untuk menghadapi tantangan ekonomi terkini.

    Dalam mengajak para pelaku bisnis untuk memiliki peran solusi pelumasan yang lebih optimal guna membantu perusahaan, dengan menghasilkan performa mesin terbaik dan meningkatkan efisiensi di tengah tantangan ekonomi saat ini, seperti fluktuasi nilai tukar rupiah.

    Seminar tahunan ini juga merupakan sebuah wujud dukungan MobilTM Lubricants Indonesia terhadap agenda pemerintah Indonesia bertajuk Making Indonesia 4.0 yang menjadi roadmap terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era industri 4.0. Roadmap ini diharapkan dapat mendorong Indonesia untuk masuk peringkat 10 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030 dan menjadi negara industri tangguh pada tahun 2035.

    Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika Serikat (AS), yang terjadi akhir-akhir ini dapat mempengaruhi kinerja industri manufaktur nasional karena industri ini banyak mengimpor bahan baku dengan menggunakan dolar AS. Untuk itu, para pelaku industri dituntut untuk dapat melakukan efisiensi biaya terutama yang berkaitan dengan transaksi luar negeri.

    “Kami menyelenggarakan seminar ini sebagai wujud komitmen berkelanjutan kami dalam mendukung rencana pemerintah Indonesia mendorong pertumbuhan industri manufaktur dalam negeri. Meski terkadang luput dari perhatian, pelumas memiliki peran penting dalam membantu perusahaan menjaga kinerja dan produktivitas perusahaan. Oleh karena itu, tim teknisi dan R&D kami senantiasa melakukan riset dan pengembangan guna menciptakan solusi pelumasan terbaik untuk membantu para pelaku industri menjawab berbagai tantangan, termasuk tantangan ekonomi dengan membantu meningkatkan efisiensi biaya perusahaan.” ungkap Presiden Direktur ExxonMobil Lubricants Indonesia Syah Reza.

    Selama seminar berlangsung, MobilTM Lubricants memperlihatkan berbagai produk dan solusi pelumas unggulan seperti Mobil DTE 10 Excel™ 46, Mobil VactraTM, dan Mobilgrease XHP 222. Selain itu, Mobil Lubricants juga memiliki Mobil ServSM, sebuah layanan analisis pelumas yang dirancang untuk membantu para pelaku industri dalam mengoptimalkan program pelumasan dan kinerja mesin.

    ServSM Lubricants Analysis mampu memonitor mesin dan mendeteksi kondisi pelumas jika terjadi kontaminasi maupun keausan dini. Terlebih lagi, melalui layanan ini, para teknisi MobilTM Lubricants juga akan merekomendasikan produk pelumas yang paling tepat bagi setiap bisnis, sehingga mereka dapat memaksimalkan manfaat dari pelumas berkinerja tinggi untuk meningkatkan usia mesin, memperpanjang interval pergantian pelumas dan mengurangi downtime tidak terduga. Sehingga, pada akhirnya hal-hal ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan keamanan dan produktivitas operasional untuk mencapai kinerja maksimal dalam industri manufaktur.