Kejurnas IOF 2018, Cinta Tanah Air Para Offroader

    Setelah vakum selama satu dekade, Kejuaraan Nasional Indonesia Offroad Federation (IOF) kembali digelar tahun ini. Tropi bergilir yang sudah lama berada di tangan Pengurus Daerah (Pengda) IOF Kalimantan Selatan, diperebutkan.

    0
    924
    Kejurnas IOF 2018./Pengendara.com

    Pengendara.com—Para offroader seperti bernostalgia ketika Kejurnas IOF 2018 diadakan lagi. Mereka kangen untuk kembali berkompetisi dalam event berskala nasional IOF. Kejurnas IOF 2018 merupakan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IOF 2017 di Manado, Sulawesi Utara yang memutuskan bahwa Kejurnas Racing Adventure Offroad IOF digelar tahun 2018.

    Sesuai hasil Rakernas IOF 2017, pemangku hajat Kejurnas Racing Adventure Offroad IOF 2018 ini adalah Pengurus Daerah (Pengda) Jawa Barat yang didukung oleh Pengurus Cabang (Pengcab) Bogor.


    “Setelah 10 tahun tak ada agenda nasional, Alhamdulillah kegiatan kali ini diikuti oleh 20 Pengda dari 34 provinsi,” kata Kol. Inf. Untung Purwadi, Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) IOF Bogor.

    Selain itu, Untung mengatakan, ajang bertajuk Kejurnas Racing Adventure Offroad IOF Terbuka 2018 ini bukan hanya arena adu cepat, balapan, dan ketangkasan, tapi merupakan bagian dari bela negara.

    “Ada seperangkat aturan yang harus dipatuhi semua pecinta offroad. Bersahabat dengan alam, menjalin persatuan, dan bergotong-royong menghadapi rintangan hingga mencapai finish. Itulah nilai-nilai bela negara offroader,” ungkap Untung.

    Kejurnas IOF 2018 yang dilaksanakan di Sirkuit Alam AA87C Sentul, Bogor, Jawa Barat berlangsung dari hari Jumat-Minggu 12-15 Oktober 2018 lalu. Untung berharap kompetisi tersebut menghasilkan pemenang-pemenang sejati. “Pemenang yang cinta tanah air serta memberikan kontribusi yang positif terhadap alam dan sesama,” kata dia.

    Sementara itu, Ketua Pelaksana Kejurnas IOF 2018 Anton Yurianto mengatakan, tidak diadakan Kejurnas selama 10 ini karena ada beberapa faktor yang menjadi penghambatnya. “Seperti penentuan lokasi yang memang sulit. Dan ini berkat bantuan Ketua Pengcab Bogor, Kejurnas IOF bisa digelar kembali pada tahun 2018 ini,” kata Anton.

    Dalam arena Kejurnas IOF 2018 ini, Ketua Pengurus Pusat IOF, Askar Kartiwa mengatakan, organisasinya mempunyai 12 ribu angota. “Walaupun vakum dalam kejurnas tetapi masih mengadakan lomba-lomba di daerah hampir setiap minggu. Dalam satu tahun itu lebih dari 52 event,” katanya.
    Askar berpesan kepada seluruh peserta agas selalu menjaga lingkungan, baik flora maupun fauna yang ada di sekitar lapangan. “Untuk keamanan jangan offroad sendiri-sendiri, minimal kalau ingin offroad ajak 3 orang. Karena ini adalah untuk safety,” kata dia.

    Askar mengajak siapa pun untuk bergabung dengan olahraga yang memadukan kreativitas, skills, dan kecintaan pada alam. Bergabunglah dengan klub-klub terdekat, dan mari bela negara dengan offroad,” kata dia.

    Pengda DIY Jadi Kampiun

    Sebanyak 135 peserta offroader utusan dari masing-masing Pengurus Daerah (Pengda) berkompetisi untuk menyandang predikat sebagai juara umum Kejurnas Racing Adventure Offroad IOF 2018. Kompetisi berlangsung sengit antar peserta.

    Tak sedikit juga yang terbalik akibat kurang perhitungan dan terlalu semangat nge-gas. Tapi, justru di situlah letak keseruannya. Saat ada mobil terguling, para penonton malah berteriak. Namun, tenang saja, di dalam mobil tentunya dilengkapi beragam fitur keamanan yang sudah diperhitungkan dan disertifikasi (Scrutineering) oleh penyelenggara, dalam hal ini Bidang Olahraga sebelum berjalannya lomba.

    Kejurnas IOF 2018 berlangsung selama tiga hari. Di hari Sabtu atau Leg 1, seluruh pembalap harus mampu menyelesaikan perlombaan sebanyak 3 SCS untuk mencari waktu terbaik. Sementara di hari Minggu atau Leg 2, SCS 4 dan SCS 5 menjadi tantangan bagi para peserta untuk meraih catatan waktu terbaik setelah point diakumulasi dari hari sebelumnya.

    Sebagai hasil akhir, pembalap utusan Pengda Kalimantan Selatan, H. Dunan dan navigator W Dani berhasil mendapatkan catatan terbaik di kelas FFA atau kelas 4 dengan catatan waktu terbaik. Diikuti oleh posisi kedua pembalap Wahyu Lamban dan Tandu sebagai navigator asal Pengda Daerah Istimewa Yogyakarta.

    menjadi yang tercepat bukan jaminan di sini.

    Berdasarkan regulasi IOF 2018 yang telah dicanangkan oleh Bidang Olahraga, perhitungan juara umum atau best overall adalah menggunakan poin yang diakumulasi dari tiap Pengda yang mengikuti kelas-kelas balap yang ada.

    Oleh karena itu, pemenang keseluruhan adalah Pengda bukan pembalap perseorangan. Para Pengda yang menjadi kampiun di Kejurnas IOF Terbuka 2018 ini akan mendapatkan piala bergilir yang akan diserahkan di Kejurnas IOF tahun mendatang serta tropi dan uang pembinaan.

    Berikut Hasil Overall | Juara Umum Kejurnas IOF 2018

    Pengda DIY : 45 Point
    Pengda Jatim : 39 Point
    Pengda Bali : 30 Point