
Pengendara.com—Kecepatan rata-rata mengendarai motor besar Harley-Davidson di jalan bebas hambatan, highway sekitar 80 mil per jam atau kurang lebih 100 kilometer per jam.
Untuk mendahului kendaraan lain di jalan tol tersebut melalui lajur sebelah kiri. Apabila kecepatan motor yang dikendarai terlalu rendah, para pengendara lain, seperti mobil dan motor akan memberikan kode kepada kita untuk menambah kecepatan.

Di kanan kiri jalan yang ratusan kilometer panjangnya, pemandangan yang sering ditemui adalah bebatuan, dan hamparan tanah luas gersang. Bikers tidak menikmati pemandangan dalam situasi ini.
Yang terjadi, kondisi seperti ini membuat bikers harus berkonsentrasi maksimal di atas motor yang dikendarainya. Karena, tekanan angin kencang bertiup tanpa halangan ke jalan raya, dan melabrak motor hingga bergoyang-goyang, persis surfing di tengah ombak. Uniknya, justru pengalaman berkendara seperti inilah yang dicari bikers Indonesia yang berjiwa pemberani !
Warga masyarakat Amerika Serikat ramah kepada para turis atau wisatawan. Namun, jika kita melakukan suatu tindakan yang membahayakan atau merugikan orang lain maka dengan cepat warga akan menyampaikan kepada pihak Kepolisian setempat.

Polisi akan memeriksa semua kelengkapan dokumen, menegur kita atas segala tindak-tanduk yang dinilai membahayakan. Kita bisa terkena denda atau tilang yang biayanya sangat besar. Oleh karena itu, HD Platinum menyarankan, bagi bikers yang hendak riding atau touring di Amerika Serikat harus mematuhi peraturan lalu lintas agar terhindar dari masalah.
Rombongan bikers group HD Platinum menuju Meksiko dari Los Angeles. Bikers bermalam satu hari di Palm Spring, di hari kedua menuju ke perbatasan Meksiko yang bernama Mexicali.
Saat bikers melewati perbatasan antara Amerika dan Meksiko tidak ada pemeriksaan apapun kecuali semua harus mengikuti jalur dan ketentuan yang berlaku. Tidak boleh main gas, tidak boleh hidupkan klakson dan juga harus berjalan pelan teratur karena semua dijaga ketat oleh pihak keamanan wilayah Meksiko.

Persyaratan utama melintas perbatasan, setiap biker harus memiliki paspor dan visa Amerika Serikat. Visa akan digunakan pada saat kita keluar dari Meksiko menuju Amerika. Paspor diperiksa dan di-scan oleh petugas di perbatasan Meksiko.
Selepas check point, Bikers group HD Platinum sempat berpose di penanda border Mexicalli untuk mengabadikan momen keberhasilan memasuki wilayah Meksiko. Setelah berhasil melalui perbatasan tanpa kendala berarti, masuklah kami ke negara Meksiko, jarak dari perbatasan ke pusat kota sekitar 300 kilometer.
Bikers group HD Platinum sempat merasa cemas dan was-was, karena ada sedikit pikiran negatif, bahwa Meksiko termasuk kota yang ekstrem termasuk urusan keamanannya. Banyak orang-orang bersenjata di mana-mana di sini, membawa pisau, pistol, atau senapan laras panjang menjadi mudah terlihat dalam keramaian Kota Meksiko.
Kendati was-was, Bikers Indonesia tetap memasuki Kota Meksiko untuk larut dalam kemeriahan Rocky Point Rally atau semacam Bike Week, event tahunan para bikers dari seluruh dunia yang berkumpul di Meksiko.
Kenyataannya, mayoritas warga Meksiko yang ditemui murah senyum dan ramah kepada wisatawan, sama seperti di Amerika Serikat. Walaupun, sering melihat kelompok-kelompok geng motor bersliweran, penampilannya seram dengan wajah-wajah keras, seperti jarang tersenyum dan bawaannya mau marah-marah melulu.
Masih berdebar-debar di Meksiko, bikers group HD Platinum diwawancara khusus oleh reporter radio setempat. Mereka mengagumi orang dari Indonesia bisa sampai ke Meksiko. Karena menjadi rombongan bikers pertama dan satu-satunya dari Asia yang memasuki negara Meksiko, bahkan menghadiri event Rocky Point Rally 2017 dengan mengendarai Harley-Davidson.
Apa bedanya Rocky Point Rally di Kota Meksiko dengan Bike Week di Tanah Air? Ikuti terus, cerita masih berlanjut di Pengendara.com