
Pengendara.com—Party hard bersama youth rebellion dalam atmosfer Harley-Davidson® di Seoul, Korea. Absolutely, this is Dark Custom Party! Full of excitements, non-stop fun-filled all night long.
Saya menikmati refreshing yang menyenangkan di akhir pekan, awal bulan Mei 2014. Suhu udara Kota Seoul, saat itu, sekitar 9-10 celcius. Terasa dingin dari pagi hingga sore hari. Merambat malam, partygoers rela antre sejak pukul 23.00 waktu setempat untuk memasuki Club Syndrome, sebuah tempat hiburan malam paling happening di kawasan Sinsa-dong, Gangnam-gu.

Partygoers mayoritas anak-anak muda siap berpesta, cheerful. Mereka berdandan extravagant, mengenakan jas, berdasi, gaun atau berbusana kasual, namun terlihat chic. The new form of Korean youth lifestyle is wearing what they want to wear.
Ada yang tampil ala Gyarou; wanita dan pria dengan make-up warna pastel atau dengan cat rambut terang. Di barisan antrean sekelompok wanita bergaya Dolls look alike, seperti boneka, cantik memikat dengan riasan wajah mengkilat.

Saya melebur bersama crowd di dalam Club Syndrome atas undangan Harley-Davidson of Korea (HDK) bersama 26 media lain. Di antara undangan, terdapat selebriti, pembawa acara televisi, dan perwakilan dealers Harley-Davidson dari Brunai Darussalam, Filipina, Kaledonia Baru, Hongkong, Taiwan, Singapura, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Guam untuk menghadiri acara Dark Custom Party ini.
Disk Jockey atau DJ memainkan turn table menghasilkan dentuman-dentuman musik yang menghangatkan suasana, semakin larut malam memanaskan dance floor. Partygoers menggila di lantai dansa, di tengah sorot kerlap-kerlip lampu disko dan cahaya laser.

Di depan panggung utama dan beberapa sudut, terdapat display motor besar Harley-Davidson. Dentuman musik berpadu dengan visualisasi riding Harley-Davidson di big screen. Club Syndrome yang memiliki daya tampung hingga 2.000 pengunjung ini semakin penuh sesak. Di area kolam renang dalam ruangan, pole dancer beraksi menggairahkan.
Acara Dark Custom Party menyasar segmentasi young adult market usia produktif, berkarir cemerlang yang semakin berkembang di regional Asia. “Kawasan Asia menjadi pasar yang diperhitungkan dan potensial bagi Harley-Davidson®, termasuk anak-anak muda dari kalangan kelas menengah dan atas yang semakin banyak dan terus bertambah,” kata Marketing Manager Asia Emerging Markets (AEM) of Harley-Davidson Asia Pacific, Iskandar Shahril.

Kehidupan anak-anak muda kelas atas di Korea identik dengan kesenangan, fashion dan party. Di Seoul, sudah menjadi youth culture bahwa mereka suka sekali berkumpul, hang-out, jalan-jalan bersama teman peer group, dan menikmati hiburan malam saat weekend.
“Mereka hampir sama dengan kebanyakan anak muda dari berbagai negara, fashionable, suka dandan, clubbing, dan party sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari gaya hidupnya,” kata Kartika Nadya yang biasa disapa Chika, influencer dan blogger yang menemani saya jalan-jalan di Korea.

Party berlangsung hingga pagi hari di Club Syndrome yang menyajikan genre electronica dance music sebagai budaya pop baru di Korea. Selepas pesta, kami kembali ke Ritz-Carlton Hotel, Seoul untuk beristirahat.
Cerita masih terus berlanjut. Saya menjadi mekanik dadakan Harley-Davidson of Korea, jurnalis pertama dan satu-satunya dari Indonesia yang menyingkap tabir Harley-Davidson Street 750 sebelum world premiere. Ikuti terus Pengendara.com