Pengendara.com—DKI Jakarta berpotensi besar dalam mengembangkan ekonomi syariah. Ibu Kota Republik Indonesia ini diproyeksikan menjadi pusat ekonomi syariah dunia.
“Fokus kami adalah DKI Jakarta menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah dunia, mengingat Indonesia berpenduduk 220 juta muslim, tentunya ini menjadi salah satu daya tarik yang potensial dalam mengembangkan ekonomi syariah di Ibu Kota negara kita ini,” kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta Rezza Artha dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) MES DKI Jakarta di Sofyan Inn, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/).
Dalam Muswil dan Rakerwil ini terpilih secara aklamasi Reza Artha sebagai Ketua Umum MES DKI Jakarta periode 2017-2022, Diantri Lapian sebagai Sekretaris Jenderal, dan Ivan Andy Darmawan sebagai Bendahara Umum. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Sandiaga Uno dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina MES DKI Jakarta.
“Bang Sandi berpesan agar MES lebih berperan dalam pembangunan DKI Jakarta, khususnya di bidang ekonomi syariah. Salah satu yang Beliau canangkan tadi adalah bagaimana DKI Jakarta menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah dunia,” kata Rezza.
MES DKI Jakarta berencana menggelar sejumlah event berskala internasional berkaitan dengan Halal Lifestyle atau Gaya Hidup Halal yang mencakup pariwisata halal, kuliner halal, busana muslim, dan industri kreatif halal serta entertainment halal.
Menurut Rezza, pariwisata halal akan menjadi prioritas dalam pengembangan Ekonomi Syariah di DKI Jakarta. Sebab, berdasarkan perhitungannya, nilai usaha dalam bisnis pariwisata halal kini mencapai angka 150 miliar dolar.
“Jakarta akan menjadi destinasi pariwisata dari negara-negara yang mayoritas berpenduduk muslim. Artinya, potensi dunia mencapai 150 miliar dolar,” ungkap Rezza yang juga pengusaha bank syariah ini.
Rezza berharap pariwisata halal dapat mendongkrak penghasilan negara hingga tahun 2020 mendatang. “Peran pariwisata halal bisa mengambil market share dari total nilai 150 miliar dolar yang lebih tinggi,” kata Rezza bersemangat.