Pengendara.com—Selepas menunaikan Sholat Subuh, Bupati Lahat H. Saifudin Aswari Riva’i SE tidak tidur lagi. Bupati yang akrab disapa Kak Wari ini langsung siap-siap berolah raga. Baginya, olah raga amat baik untuk memelihara kesehatan. Biasanya, ia bersepeda atau sekadar lari pagi. Tidak jauh-jauh jaraknya, menuju pasar atau keramaian di pagi itu sekalian bersilaturahim dengan warga masyarakat setempat.
“Pagi-pagi sudah banyak warga yang beraktivitas, bila bertemu di jalan atau di pasar, kami saling menyapa. Biasanya saya ajak mereka untuk berkunjung ke pendopo atau rumah dinas bupati yang memang terbuka bagi seluruh warga masyarakat,” kata Kak Wari yang mengaku mudah ditemui warganya kepada Pengendara.com
Menurut Kak Wari, kemudahan untuk bertemu pemimpin daerah, harus diwujudkan. Jangan sampai warga kesulitan mengakses kepala daerahnya. Pendopo, sekitar pukul 07.00 wib setiap hari, biasanya selalu ramai oleh warga yang berkumpul. Jumlahnya bisa mencapai 30-40 orang. Mereka tidak ingin ditemui Bupatinya sekaligus, tapi satu per satu. Karena setiap orang punya masalah yang ingin disampaikan, ingin didengar, bahkan dibantu bupatinya itu.
“Saya memang harus bisa meluangkan waktu untuk menemui warga yang datang di Pendopo sejak pagi satu per satu. Saya mendengarkan mereka, memberikan solusi dari berbagai persoalan atau masalah sesuai kemampuan saya. Bila saya bisa membantu, saya bantu. Dari pertemuan itulah saya merasa ikatan silaturahim, rasa memiliki dan peduli di antara warga dan saya semakin kuat,” kata Kak Wari yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumatera Selatan ini.
Silaturahim bersama warga belum selesai sampai di situ. Kak Wari di pagi hari, sudah menerima pemberitahuan bila ada warganya yang meninggal dunia.
“Saya berupaya sebisa mungkin menyempatkan diri untuk takziah, menghibur, dan memberikan bantuan meringankan beban warga yang sedang tertimpa musibah meninggal dunia. Bentuk perhatian ini dapat menyentuh hati,” kata Kak Wari.
Selanjutnya, ia langsung meninjau pembangunan yang sedang berlangsung di lapangan. Kak Wari mengaku jarang berada di kantor bupati.
“Kantor saya lebih banyak berada di lapangan. Menandatangani berkas-berkas dan dokumen pun terkadang di lapangan. Sebab, di kantor biasanya ada aturan protokoler. Dengan lebih sering berada di lapangan, saya mudah bertemu dengan warga, di lokasi pembangunan atau pun di tempat-tempat umum, mereka dapat mudah bertemu kepala daerahnya sehingga masalah apapun, saya dapat lebih cepat mengetahui dan mengatasinya,” kata Kak Wari.
Akselerasi kemajuan Lahat, Bagi Kak Wari membangun Indonesia adalah membangun daerah. Ikuti terus Pengendara.com