Array

Teuku Badruddin Syah, Komunitas Motor adalah Aset Bangsa

Pengendara.com—Komunitas bermotor menurut Teuku Badruddin Syah berperan strategis dan merupakan aset Bangsa. “Komunitas motor merupakan bagian dari kekuatan sosial, dapat juga berperan sebagai akselerator perekonomian,” kata Bro Teuku, senior biker dan mantan wakil ketua Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Bogor ini.

Bro Teuku mengasosiasikan kegiatan atau event komunitas bermotor, di antaranya Bike Week, yang diselenggarakan HDCI nyatanya dapat menggerakkan roda perekonomian, sampai terasa di sektor Usaha Kecil dan Menengah. Belum lama ini, berlangsung event Sumatera Bike Week 2018, International Bikers Gathering yang diadakan HDCI Medan dan HDCI Sumut.

Bro Teuku Badruddin menghadiri Sumatera Bike Week 2018./Pengendara.com

Acara tersebut berlangsung sukses dan menyedot perhatian bikers, baik bikers nusantara hingga mancanegara yang berdatangan. Hotel-hotel di Kota Medan sampai ke Aceh penuh, begitu pula pedagang-pedagang kaki lima, warung kopi, sampai pula kerajinan tangan banyak diborong oleh bikers yang berbelanja. Perekonomian daerah bergairah. Ini bukti konkret.

“Saya pernah menjadi ketua panitia pelaksana Bogor Bike Week, saat itu, kami juga melibatkan usaha kecil dan menengah sehingga warga masyarakat setempat dapat menikmati manfaat dari event kami tersebut,” kata Bro Teuku.

HDCI Bogor sendiri banyak kegiatannya, dan dikenal sebagai Sahabat Thalasemia, sangat peduli terhadap anak-anak penderita penyakit Thalasemia. Selain itu, HDCI Bogor tanggap dan peduli membantu korban bencana alam, dan secara  berkesinambungan dan berkelanjutan mengobarkan semangat One Brotherhood, yang mengutamakan persaudaraan.

“Kita semua bersaudara, saling menjaga. Tidak memandang cc motor apakah motor besar dan motor ber-cc kecil. Ini merupakan amanat  dari Ketua HDCI Bogor Bro Gumay yang akan terus kita wariskan dari generasi ke generasi dalam spirit One Brotherhood,” kata Bro Teuku.

Jadi, kalau kita berbicara mengenai komunitas dan club motor di Indonesia, maka tidak ada geng motor di negeri ini. “Yang ada adalah tindakan kriminalitas yang berkedok komunitas. Sedangkan komunitas atau club motor yang sesungguhnya, di Indonesia ini semuanya berkegiatan positif dan bermanfaat bagi warga masyarakat,” kata Bro Teuku. Ada komunitas motor yang anggotanya terdiri dari dokter, pilot, pengusaha minyak dan gas, beragam profesi, dan lainnya.

Bro Teuku mengharapkan, pemerintah memberikan perhatian dan dukungan penuh kepada komunitas bermotor dan otomotif kreatif, terutama dalam mengeksplorasi potensi pariwisata daerah.

Bro Teuku Badruddin Syah, bikers yang berprofesi sebagai pengusaha./Pengendara.com

Pemerintah Thailand mendukung penuh event Phuket Bike Week dengan memberikan banyak kemudahan bagi bikers dari luar negeri untuk membawa motornya riding atau touring di Thailand. Ini membuat banyak bikers mancanegara touring di Thailand.

“Padahal, Indonesia ini masih 1.000 kali lebih indah daripada Thailand. Saya yakin betul itu. Tinggal kemasannya, promosinya, dan kemudahan saja bagi bikers dan komunitas yang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan pemerintah. Jadi, semuanya well prepared, hotel, dan lainnya. Selain itu, benefit seperti rasa aman dan nyaman bikers Internasional akan turut mendorong investor semakin banyak masuk dan memajukan perekonomian Indonesia.

Impian Harley-Davidson

Bro Teuku berbagi cerita, dulu sewaktu zamannya masih kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia era 1980’an, pada masa itu kampusnya masih di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. “Saya yang tinggal di Bintaro berangkat kuliah ke kampus naik bus Gamadi yang berwarna merah. Dari jendela bus, saya melihat ada biker naik motor besar Harley-Davidson. Biker itu tampak gagah, berwibawa. Keren pokoknya! Lantas muncul keinginan saya, bahwa pada suatu hari nanti, saya ingin punya itu barang; motor Harley-Davidson!,” kata Bro Teuku.

Karena sudah bekerja magang di bank waktu itu, dan punya sedikit uang, Bro Teuku membeli motor Harley second, yang model Sportster. “Padahal belum bisa naik motor. Naik motor bebek aja belum pernah, ini malah beli motor besar. Tapi karena tekad dan nekat, saya belajar naik Sportster, diajarin teman dan ternyata naik Harley itu menyenangkan. Impian saya punya Harley-Davidson kesampaian,” kenang Bro Teuku.

Sekarang, selain masih riding bersama Harley Owners Group (H.O.G.), dan HDCI, Bro Teuku juga bergabung di komunitas bermotor Road Glide Owners Group (R.O.G.) Indonesia yang semakin berkembang terdiri dari 32 chapter.

“Saya punya Road Glide keluaran tahun 2013 dan Ultra. Dalam waktu dekat ini mungkin akan touring akhir tahun ke Geopark Ciletuh,” kata Bro Teuku yang sudah pernah touring ke hampir seluruh wilayah di Indonesia. “Mungkin bagian timur saja yang belum,” kata dia. Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, semuanya sudah pernah dijelajahinya naik Harley. Bagi Bro Teuku, Harley-Davidson bukan sekadar legenda, tapi sudah berpadu di jiwanya.

 

Latest Posts