Array

Pengendara CJMC Tiba di Taman Nasional Bali Barat, Baluran, Alas Purwo, dan Meru Betiri

Pengendara.com—Di balik #GreenSoloRide ini banyak pengalaman berkesan yang saya alami. Termasuk menyusulnya sejumlah sahabat saya ke Ubud, Bali, yakni Bro Eka dan Bro Agi Sugiyanto.

Rupanya mereka amat khawatir dengan keselamatan saya yang hilang kontak komunikasi saat berada di kawasan jalan hutan daerah Pacitan, Jawa Timur, beberapa hari sebelumnya.

Saking khawatirnya Bro Agi (baju merah) dan Bro Eka (bertopi), dua sahabat saya ini menyusul ke Ubud./Pengendara.com

Sobat Pengendara,

Setibanya mereka berdua di The Artini Resort, Ubud saya merasa sangat senang. Bagi saya, kedatangan mereka seperti penambah semangat dan hadiah terindah dari rangkaian berkesan perjalanan touring bermotor seorang diri ini. Kami tertawa-tawa kegirangan.

“Elu gimana sih, up date status dong! Jangan bikin khawatir orang. Kan bisa brenti dulu, lalu kasih tau di medsos. Posisi lagi di mana, posting foto-foto,” kata Bro Agi.

Saya sampaikan kepada mereka berdua supaya tidak terlalu cemas. Terkadang rencana di atas kertas, memang bisa berubah seketika di jalanan.

Ada saja hambatannya yang sebelumnya sama sekali tidak diperkirakan. Mulai dari GPS yang error, low batt, pake nyasar, dan lainnya yang menambah lama durasi perjalanan.

Bro Agi Sugiyanto, sahabat saya. “Banyak bener ya bawaannya, Bro!”

Namun, semua itu saya hadapi dengan tenang dan senang. Yang pasti, kedatangan dua sahabat saya ke Bali, sangat saya apresiasi dan tidak akan saya lupakan seumur hidup.

Bersama mereka berdua saya refreshing jalan-jalan di daerah Ubud yang lagi ramai bule-bule (karena peak season) musim liburan. Kami hang-out, ngopi-ngopi, makan-makan dari café ke resto yang bertaburan di sini.

Dari Ubud kembali ke Jakarta

Sobat Pengendara,

Saya mengendarai motor Cleveland CycleWerks tipe Ace Deluxe. Dari The Artini Resort, Ubud,  sahabat-sahabat tercinta yakni Bro Koming Pundi, Bro Agi, dan Bro Eka melepas keberangkatan saya kembali ke Jakarta dengan doa bersama.

Sahabat melepas keberangkatan, dari Ubud ke Jakarta./Pengendara.com

Rencana di atas kertas catatan saya, masih ada sejumlah Taman Nasional (TN) yang akan saya kunjungi dalam rute balik Ubud-Jakarta. Saya start dari The Artini Resort, Ubud hari Rabu 14 Agustus 2019 pukul 11.30 wib.

Sepanjang jalan, motor  ini sangat nyaman untuk dikendarai. Walaupun sulit rasanya mencapai top speed di jalan raya yang sepi. Mungkin karena beban berat yang saya bawa di side kiri dan kanan motor ini. Sehingga, ketika saya gass pol, hanya bisa dibawa melaju di bawah 100 km/jam.

Namun, mengendarai motor Cleveland ini saya merasa tidak cepat lelah. Mungkin karena riding position nya yang cocok dengan postur tubuh saya. Yang mantap adalah motor ini irit banget penggunaan bahan bakarnya. Recommended!

Tiba di TN Bali Barat, dengan riding santai menjelang senja ketika mentari terbenam ke peraduannya.

Karena hari mulai gelap, masih di kawasan TN tersebut tiba-tiba saya diserang sekumpulan monyet. Cover atau penutup tas saya dirampas dan dibawa kabur monyet. Saya pasrah saja. Karena juga sudah mulai lelah, riding lebih dari 2 jam ke TN Bali Barat.

Gerbang masuk Taman Nasional Bali Barat./Pengendara.com

Saya memilih iklas aja cover itu dibawa monyet. Saya beristirahat, bermalam di pos jaga depan pintu masuk TN Bali Barat.

Keesokan harinya. Pagi-pagi sekali, Kamis 15 Agustus 2019 saya menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang untuk meneruskan perjalanan bermotor #GreenSoloRide mengunjungi TN Baluran, Alas Purwo, dan TN Meru Betiri.

Tiba di TN Baluran, Alas Purwo, dan Meru Betiri

Sobat Pengendara,

Saat saya menulis ini, adalah pada malam hari. Ketika ada sinyal smartphone. Saya keluarkan laptop dan travel diary. Perjalanan ini direncanakan dengan baik.

Saya selalu mencatat dan memproyeksikan akan ke mana rute yang dituju, sebaik mungkin saya bisa. Karena keberhasilan perjalanan bagi saya adalah dari perencanaan yang matang. Seperti ketika menuju TN Alas Purwo dari TN Baluran.

Di Pelabuhan Gilimanuk menyebrang ke Ketapang via ASDP Ferri, kurang lebih 30 menit. Dari Ketapang, motor Cleveland saya gas menuju TN Baluran, salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di antara wilayah Wongsorejo, Banyuwangi, dan Banyuputih, Situbondo. Nama dari TN ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran. Di sini saya istirahat sebentar. Ambil foto-foto, dan menulis Travel Diary.

Saya melanjutkan perjalanan bermotor ke TN Alas Purwo via Selagiri, Rogojampi, Benculuk, Grajakan kurang lebih sejauh 65 km. Perjalanan lancar jaya.

Sesuai rencana, saya memasuki TN Alas Purwo pada siang hari. Karena kawasan TN yang satu ini terkenal magis dengan mistifikasinya.

Saya tidak ingin motor saya mogok seperti banyaknya cerita yang saya dengar dari bikers yang pernah mengunjungi kawasan  yang konon terkenal keangkerannya ini.

Angker mungkin karena binatang liarnya banyak. Mungkin saja masih ada macan kumbang berkeliaran. Juga ular beragam jenis. Karena saya pernah dihadang ular hijau besar di tengah jalan hutan. Rasanya itu yang paling menakutkan saya dibandingkan hantu-hantu gentayangan di sana.

Namun saya serahkan kepada Allah SWT, saya memohon perlindungan-Nya dan kelancaran touring ini. Alhamdulillah, saya bisa memasuki kawasan TN Alas Purwo dengan mudah. Lalu, potret sana-sini, istirahat.

Sobat Pengendara,

Saya melanjutkan riding ke TN Meru Betiri via Benculuk, Genteng, Kalibaru, Mayang, Jember, Jengawah kurang lebih sejauh106 km.

Funtastic Tour #GreenSoloRide National Park Java-Bali 2019, Road to Celebration The 1st Anniversary of Pengendara.com

Lagi-lagi saya melewati jalan hutan sejauh 20 km, namun kali ini bukan jalan yang mulus seperti kebanyakan jalan di Bali. Ini jalan berbatuan, kerikil, ada yang beraspal, mengelupas, jalan rusak dan butuh waktu hampir 3 jam untuk melaluinya. Benar-benar menguras energi dan konsentrasi.

Saya upayakan setiap 2-3 jam durasi perjalanan untuk beristirahat, memulihkan tenaga dan konsentrasi berkendara.

Sobat Pengendara,

Di malam hari seperti ini, saya biasanya berkomunikasi dengan Bro Eka, dengan kalimat sakti, Sorry, hilang sinyal Bro! Jadi engga bisa up-date status nih. Walaupun saya sudah berusaha menghidupkan “share live location” sesuai pesan Bro Koming,  namun, kenyataannya sinyal di jalan putus-nyambung. Saya tahu, Bro Eka, pasti engga bisa tidur lantaran khawatir. Hahaha..

Hari Jumat 16 Agustus 2019, sepanjang hari ini, saat saya publish dengan time schedule, saya proyeksikan tengah menuju TN Bromo Tengger Semeru via Lumajang, Sumberwuluh, Dampit, Godanglegi, Malang, Tumpang, Jemplang, Lautan Pasir, Penanjakan sejauh 186 km. Mohon doanya ya..

Ikuti terus perjalanan #GreenSoloRide saya hanya di Pengendara.com


 

Funtastic Tour Green Solo Ride National Park Java-Bali 2019, Road to Celebration The 1st Anniversary of Pengendara.com didukung penuh oleh Maisara Production, Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC), Cleveland CycleWerks, Horison Hotels Group, The Artini Resort, OtoKafe, Drago, Respiro, KSK Insurance, RSV, dan JPX.

Latest Posts