Array

Kisah Panglima yang Hobi Balap Liar, Junjung Tinggi Norma Keagamaan dan Aktif di Motor (1)

Pengendara.com-Kesuksesan yang diraihnya kini dengan penuh lika liku. Pasang surut bisnis yang ia jalani dihadapinya dengan sabar, berserah diri kepada Sang Pencipta. Kenangan perjalanan dari dahulu hingga sekarang ini masih diingatnya. Dengan suara yang tegas ia menceritakan detik detik kesuksesannya.

Pria yang lahir di Jakarta ini berawal sebagai seorang pekerja di perusahaan. Karirnya terus melambung, ia sebagai suplier di Pelabuhan. Seiring dengan itu, ia memainkan bisnis percetakan. Dengan disertai doa yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan YME, dunia bisnisnya lagi lagi berhasil.

Ia mempunyai banyak sahabat akibat bibit dan pupuk yang ditanamnya, selalu menghargai orang dan berpositif thingking. Diantara kawannya itu ada yang berprofesi sebagai Security. Singkatnya, pengetahuan mengenai security ia peroleh. Hingga ia mengambil peluang untuk mengembangkan usahanya di bidang jasa pengamanan.

“Bisnis saya ini benar benar dari nol. Dari seorang pekerja, suplier, percetakan hingga mendirikan Garda 73 dan membentuk club motor. Saat itu pergaulan saya supel. Saya banyak kenal orang di Pelabuhan, diantaranya seorang security. Saya menanyakan dan tertarik dengan pengamanan. Saya diberikan ilmu dan pemahaman mengenai security. Singkatnya ketika itu saya melihat adanya peluang untuk membuka jasa penyaluran security,” kata Indra kelahiran bulan Oktober, tanggal 12.

Berfoto bersama Managemen Garda 73.Foto Abdul Malik/Pengendara.com

Menurutnya, di dalam mengelola suatu usaha harus memiliki ketegasan, pengetahuan dan kejujuran. Dengan modal ini, ia mencoba membuka peluang bidang pengamanan. Hingga akhirnya perusahaan teman yang hampir gulung tikar diambil alih semua sahamnya. Ia menamakan usahanya ini Garda 73.

“Garda 73 adalah bidang usaha yang siap menyalurkan tenaga kerja layanan pengamanan, outsourching, layanan pemadam kebakaran, dan layanan kebersihan. Tujuannya menolong perusahaan teman yang hampir tutup. Menolong kawan kawan yang belum mendapatkan pekerjaan. Alhamdulillah Garda 73 berjalan dari tahun 2013 hingga saat ini,” kata pria yang sekarang ini berusia 45 tahun.

Saat membentuk usaha barunya selain Sumber Daya Manusia yang solid, ia melegalkan usaha dengan pengurusan surat surat dan lain sebagainya. Garda 73 bertumbuh pesat. Dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.

Panglima sedang berkomunikasi perihal Garda 73.Foto Abdul Malik/Pengendara.com

“Alhamdulillah berjalan sampai sekarang Garda 73. Dan kami pun dapat bersaing dengan kompetitor lainnya yang telah berdiri lebih awal. Seiring waktu kami mendapatkan tim yang lebih solid dan mendapatkan job job yang banyak. Buktinya, berjalan dua tahun Garda 73 berhasil bekerjasama dengan BUMN dan perusahaan swasta lainnya yang notabenenya sangat bagus,” ucap pria yang merupakan anak terakhir dari 8 bersaudara.

Arti Garda 73

Garda 73 mempunyai arti yang simpel. Yakni barisan terdepan. Angka 73 adalah angka yang baik menurutnya. Jika dijumlahkan angkanya sangat sempurna, 10. Di Garda 73 ini bila dirata-ratakan kontrak kerjanya setahun hingga tiga tahun. Kemudian di evaluasi bersama.

Lalu, bagaimanakah recruitmen untuk tenaga pengamanan? Menurut Indra yang dipanggil Panglima oleh karyawan kantornya ini, proses penyeleksiannya sangat ketat dan profesional. Dipastikan tenaga security di Garda 73 telah bersertifikasi. Sehat jasmani dan rohani.

Indra, Panglima Garda 73 dan Garnic.Foto Abdul Malik/Pengendara.com

“Dan kami sangat menyesuaikan dengan permintaan dari perusahaan yang membutuhkan pengamanan tersebut. Di sini saya sebagai Panglima berpesan kepada semua tim pengamanan tersebut selain menjalankan tugas yang baik dan benar adalah jangan melupakan ibadah agar rezeki yang diterimanya diberkahi Allah SWT,” katanya yang selalu menjunjung tinggi nilai nilai keagamaan.

Dipastikan olehnya, tenaga security Garda 73 sudah tersebar nasional. Jika ditinjau dari personil tahun 2015 pernah diangka 4700 orang. Namun seiring berjalan bisnis pun ada naik turunnya, sesuai dengan perkembangan perekonomian. Sekarang ini karyawan Garda 73 untuk security berkurang, hanya mengelola 1300 orang saat pandemi covid-19.

Layanan pengamanan yang diterapkan hanya mengelola segmentasi pengamanan gedung, pabrik industri, hotel, apartemen dan perumahan.

Masih menurutnya, perusahaan akan memberikan reward untuk security yang berprestasi. Melaksanakan family gathering. Memberikan insentif, hadiah, dan bila ada rezeki Garda 73 akan berangkat karyawannya umroh.

“Sebaliknya, dari Garda sendiri tidak banyak menuntut mereka, yang terpenting adalah membuat nama Garda baik di mata masyarakat dan perusahaan tempat mereka bekerja,” kata Panglima yang suka bercanda gurau ini.

Garda 73 masih menjalani kerjasama dengan PLTU Cilegon, Astra, Rucika, RSI dan kerjasama dengan Kementerian.

Dampak Covid-19

Dengan adanya wabah covid-19, Garda 73 juga terkena imbasnya, walaupun hanya sedikit. Pengurangan karyawan. Klien klien minta diputus akibat tidak sanggupnya perusahaan berjalan. Namun demikian sebagai Panglima, ia tetap optimis dan akan recovery untuk langkah ke depannya.

Diantaranya, Garda 73 akan melakukan ‘serangan balik’ menuju kemajuan yang lebih baik. Misalnya akan kembali berkomunikasi dengan para kliennya, apakah bisa dilanjut ataukah memang harus berhenti.

“Saat ini kami menyiapkan tim untuk mengembangkani proyek proyek baru. Karena dibidang usaha ini ada yang datang dan ada yang ditinggalkan. Mulai mencari pangsa pasar lagi dan mulai berikhtiar. Garda 73 tetap melangkah ke depan,” ucapnya.

Hobi Panglima saat di sirkuit Sentul.Foto Abdul Malik/Pengendara.com

Hobi Motor. Ingin tahu kisah selanjutnya? (Bersambung bagian2)

Latest Posts