Array

Berikut Harapan Bro Rian MBC untuk Pemerintah RI

Pengendara.com--Bro Rian adalah seorang biker yang sangat terkenal dan tak lagi diragukan lagi petualangnya. Karena itulah lahapan lintas dalam dan luar kota ia lintasi dengan sukses. Bahkan ia pun melahap seluruh jalur touringnya hingga ribuan kilometer.

Begitu juga dengan Bro Rian, biker penyuka petualang. Menurutnya, bikers lain juga memiliki keinginan riding dengan motor kesayangannya sejauh mungkin menikmati objek wisata yang dilaluinya. Baik itu objek wisata alam maupun wisata kuliner, serta kearifan lokal dan sosial budaya daerah yang disinggahi, bahkan tidak sedikit yang ingin berpetualang lintas antar negara.

Untuk riding lintas negara, sering terkendala dengan kelengkapan dokumen yang harus dimiliki oleh bikers, baik itu dokumen orang maupun motornya. Salah satunya adalah harus memiliki paspor khusus kendaraan yang disebut Carnet de Passages en Douane (CDP). CDP adalah dokumen pabean internasional yang memayungi izin penerimaan sementara kendaraan bermotor di negara tertentu.

Bicara tentang Carnert menurut pria berkepala plontos ini, untuk masuk ke wilayah Indonesia, punya cerita saat dirinya bertemu dengan para biker motor besar (Moge) dari negara-negara Asean.

Mereka bertemu ketika menghadiri acara Simunjan Bike Jamboree di Padang Sentral Simujan, Malaysia (11-13/10).
Ditengah acara tersebut, Bro Rian yang mempunyai nama lengkap Irianto Ibrahim ini, menerima keluhan dari para biker asal Malaysia, Brunei, Singapura dan Thailand.

Mereka mengeluhkan sulitnya mengurus Carnet untuk masuk Indonesia, khususnya biaya yang terlalu mahal yang besarnya hampir sama bahkan ada yang sama dengan harga 1 unit motor miliknya.

“Saat saya menghadiri acara Simujan di Malaysia bertemu dengan para bikers Malaysia, Singapura, Brunai dan Thailand. Mereka merasa kesulitan untuk bisa riding dengan motornya memasuki wilayah Indonesia, dan menitipkan pesan untuk disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia Bro Jokowi yang juga bikers, agar mereka diberi kemudahan untuk bisa touring masuk ke Indonesia,” ujar Bro Rian disela mengikuti National Rally MBC Indonesia 2019 pekan lalu.

Ia menambahkan, para biker tersebut sudah sering mendengar cerita dari sesama bikers motor besar kalau touring ke daerah-daerah di Indonesia itu sangat bagus dan indah.

“Mereka ingin sekali membelanjakan dan menghabiskan uang mereka untuk bisa touring menikmati indahnya alam dan wisata kuliner di Indonesia. Kalau itu terjadi, tentu saja akan meningkatkan devisi negara,” lanjut Bro Rian.

Hal senada juga disampaikan oleh Sist Lisna, Ketua MBC Malaysia yang juga hadir dipuncak acara National Rally MBC di Bali. Disini dia menyampaikan bahwa yang menjadi kendala untuk riding masuk ke wilayah Indonesia adalah Carnet. Dia mengeluhkan mahalnya biaya mengurus Carnet yang katanya senilai dengan harga motor yang dibelinya.

Bro Rian (Kiri) berharap kepada pemerintah agar memudahkan bikers dari luar negeri ke Indonesia.Foto Istimewa/Pengendara.com

“Kami dari MBC Malaysia mewakili seluruh bikers Borneo merasakan harga Carnet masuk ke Indonesia terlalu mahal, bahkan senilai dengan harga motor yang kami miliki. Karenanya, tidak semua bikers anggota kami dan bikers lainnya mampu mengurus Carnet, kami pun menjadi kesulitan saat begitu besarnya niat untuk touring menjelajah borneo atau Pulau Jawa dan daerah lain di Indonesia. Karena kami sering mendengar kalau keindahan alam Indonesia sangat bermakna walaupun beribu kilo jauhnya kami tidak kira,” ujar Sist Lisna.

Meski memiliki motor besar bukan berarti mampu membayar biaya Carnet yang sangat mahal tersebut.

“Kami berharap kalau bisa dihapuskan persyaratan harus memiliki Carnet atau diberi kemudahan agar klub-klub bikers dari negara Asean bisa touring masuk ke Indonesia. Jika uang yang kami pakai untuk biaya Carnet tersebut digunakan untuk dibelanjakan selama kami touring di Indonesia, tentuya akan lebih bermanfaat dan berdampak dengan pendapatan masyarakat yang kami singgahi. Silaturahmi bikers antar negara se-Asean yang serumpun ini pun lebih mudah terjalin. Jadi kami sangat berharap ada kerjasama antar negara untuk mempermudah touring lintas negara yang dilakukan para bikers,” tutup Sist Lisna kepada jurnalis.

Latest Posts